BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sebagai bagian
terkecil ujaran atau teks, kalimat berstatus sebagai satuan dasar wacana yang
bersangkutan. Artinya, wacana barulah mungkin terbentuk jika ada kalimat yang
letaknya berurutan dan berdasarkan kaidah kewacanaan tertentu. Berkenaan dengan
hal itu, pengenalan secara lebih seksama dan terpercaya terhadap kalimat sudah
selayaknya bertolak dari bagian awal setiap wacana atau setidak-tidaknya dari
bagian awal setiap paragraf/ alinea. Dapat dipastikan, bagian awal setiap
wacana atau alinea adalah sebuah satuan kebahasaan yang disebut kalimat.
Hal lain yang juga
dapat dipastkan mengenai bagian awal itu adalah adanya keseluruhan ciri pada
kalimat. Masalah seperti itulah yang menarik penulis untuk mengambil topik “Kalimat”
dalam penulisan makalah ini.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan
makalah ini adalah:
1)
mengetahui dan memahami tentang pengertian kalimat.
2)
mengetahui dan memahami tentang jenis-jenis kalimat.
1.3 Fokus Penelitian
Adapun fokus
penelitian dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1)
apakah yang dimaksud dengan kalimat?
2)
apa saja jenis-jenis kalimat?
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematikanya adalah bab I pendahuluan teridiri
dari: latar belakang, tujuan penulisan, fokus penelitian, dan sistematika
penulisan. Bab II mengkaji jenis-jenis kalimat dalam Bahasa Indonesia, meliputi
pengertian kalimat dan jenis-jenis kalimat. Bab III penutup meliputi: simpulan dan
saran. daftar pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kalimat
Kalimat
merupakan satuan bahasa yang secara relative dapat berdiri-sendiri, mempunyai
pola intonasi akhir dan terdiri-dari ataus klausa (Cook, 1971;Elson dan Picket,
1969). Kalimat adalah satuan
bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang
utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras
lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan
berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).
Sekurang-kurangnya
kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki subjek
(S) dan predikat (P). kalau tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat,
pernyataan itu bukanlah kalimat. Dengan kata yang seperti itu hanya dapat
disebut sebagai frasa. Inilah yang membedakan kalimat dengan frasa.
2.2 Jenis-jenis Kalimat
Jenis Kalimat adalah
gabungan dari beberapa kata yang mengungkapkan suatu maksud. Secara lisan,
kalimat diiringi dengan nada bicara, jeda dan intonasi. Secara tertulis,
kalimat ditandai dengan huruf kapital dan tanda baca yang sesuai.
2.2.1
Jenis Kalimat Menurut
Struktur Gramatikalnya
Menurut
strukturnya, kalimat bahasa Indonesia dapat berupa kalimat tunggal dan dapat
pula berupa kalimat mejemuk. Kalimat majemuk dapat bersifat setara
(koordinatif), tidak setara (subordinatif), ataupun campuran
(koordiatif-subordinatif). Gagasan yang tunggal dinyatakan dalam kalimat
tunggal; gagasan yang bersegi-segi diungkapkan dengan kalimat majemuk.
1.
Kalimat Tunggal
Kalimat
tunggal terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Pada hakikatnya, kalau
dilihat dari unsur-unsurnya, kalimat-kalimat yang panjang-panjang dalam bahasa
Indonesia dapat dikembalikan kepada kalimat-kalimat dasar yang sederhana.
2.
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat
majemuk setara terjadi dari dua kalimat tunggal atau lebih. Kalimat majemuk
setara dikelompokkan menjadi empat jenis, sebagai berikut:
a) Dua
kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata dan atauserta jika
kedua kalimat tunggal atau lebih itu sejalan, dan hasilnya disebut kalimat
majemuk setara penjumlahan.
Contoh: Kami
membaca dan Mereka menulis.
b) Kedua
kalimat tunggal yang berbentuk kalimat setara itu dapat dihubungkan oleh
kata tetapi jika kalimat itu menunjukkan pertentangan, dan
hasilnya disebut kalimat majemu setara pertentangan.
Contoh: Amerika
dan Jepang tergolong negara maju.
c) Dua
kalimat tunggal ata lebih dapat dihubungkan oleh kata lalu dankemudian jika
kejadian yang dikemukakannya berurutan.
Contoh: Mula-mula
disebutkan nama-nama juara MTQ tingkat remaja, kemudian disebutkan namanama
juara MTQ tingkat dewasa.
d) Dapat
pula dua kalimat tunggal atau lebih dihubungkan oleh kata atau jika
kalimat itu menunjukkan pemilihan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara
pemilihan.
Contoh: Para pemilik
televisi membayar iuran televisinya di kantor pos yang terdekat, atau para
petugas menagihnya ke rumah pemilik televisi langsung.
3.
Kalimat Majemuk tidak Setara
Kalimat
majemuk tidak setara terdiri atas satu suku kalimat yang bebas dan satu suku
kalimat atau lebih yang tidak bebas. Jalinan kalimat ini menggambarkan taraf
kepentingan yang berbeda-beda di antara unsur gagasan yang majemuk. Inti
gagasan dituangkan ke dalam induk kalimat, sedangkan pertaliannya
dari sudut pandangan waktu, sebab, akibat, tujuan, syarat, dan sebagainya
dengan aspek gagasan yang lain diungkapkan dalamanak kalimat.
Makalah Selengkapnya Download Disini
0 Komentar
Penulisan markup di komentar