BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Menjelang
akhir PD II, Jepang mengalami banyak kekalahan. Pada tanggal 6 dan 9 Agustus
1945 kota Hirosima dan Nagasaki dibom oleh Sekutu. Pada tanggal 11 Agustus
1945, Jepang memberikan janji kemerdekaan yang disampaikan kepada tiga orang
pemimpin Indonesia, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Dr. Rajiman
Wedyodiningrat. Ketiganya diminta mempersiapkan kemerdekaan. Dengan janji ini
Jepang berharap, rakyat Indonesia mau membantu Jepang yang semakin terdesak dan
mengalami kekalahan di mana-mana. Dalam situasi yang semakin kritis, pada
tanggal 1 Maret 1945 Jepang mengumumkan tiga tindakan sebagai berikut. 1.
Membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
atau Dokuritsu Junbi Cosakai. 2. Mempersiapkan lembaga latihan nasional
(Kenkuko Gakuin) yang melatih dan mendidik pemimpin negara yang baru. 3.
Memperluas pembicaraan tentang kemerdekaan Indonesia.
Penderitaan
yang dialami bangsa Indonesia selama penjajahan telah menimbulkan kesadaran
bahwa hanya dengan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dapat memerdekakan
diri dari penjajah. Perjuangan bangsa Indonesia dilakukan oleh seluruh lapisan
masyarakat untuk mengusir penjajah, baik dari kaum ulama, pelajar, dan
mahasiswa. Persiapan Kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan usaha yang gigih
dan semangat tinggi. Tokoh-tokoh penting berusaha keras dalam mempersiapkan
kemerdekaan dan merumuskan dasar negara. Marilah kita teladani sikap dan
semangat dari para tokoh pejuang kita. Kalian sebagai generasi bangsa ikut
ambil bagian dalam perjuangan bangsa untuk membebaskan diri dari kebodohan.
Tugas kita untuk mengisi kemerdekaan dengan sikap dan semangat rajin belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Detik-Detik Akhir Kemerdekaan
Pada
tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima Jepang
oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di
seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia BPUPKI, atau �Dokuritsu Junbi Cosakai�,
berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau
disebut juga Dokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan
keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945,
bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah
kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia
untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI
dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat,
250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi.
Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Sementara itu di Indonesia, pada
tanggal 14 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa
Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap
memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan
sebagai hadiah Jepang.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar